Kau
duduk di depanku.
Sore
itu di teras rumahku.
Kita
membisu.
Kau
menyuruhku bicara.
Tapi
ku enggan.
Terlalu
lelah.
Aku
sudah bilang, kita harus berpisah.
Kau
terus saja menolak.
Untuk
apa?
Kau
tak mungkin membangun sebuah rumah sendiri, kan?
Aku
tak mau membantumu.
Lebih
baik aku terbang saja, tak perlu membangun apa-apa.
Sudahlah,
tak usah menunduk seperti itu.
Menarik
simpati?
Aku
tak peduli.
Ya,
aku tega.
Lalu
mau apa?
Aku
harus seperti ini.
Maaf.
Kini
kau dan aku sudah tak lagi satu.
Kita.
Kau.
Aku.
Beda.
Jakarta, 18 Juli 2012
Jakarta, 18 Juli 2012